Jumat, 29 November 2013
Jumat, 18 Oktober 2013
CIRI-CIRI UNSUR DAN TEORI ORGANISASI
Ciri-Ciri Organisasi
1.
Mengutamakan Pencapaian
tujuan-tujuan berdasarkan keputusan bersama dan telah disepakati bersama.
2.
Rumusan batas-batas
operasional dalam organisasi dan fungsi harus jelas dan tepat.
3.
Semua yang ada di
dalam dan yang salng terkait memiliki identitas yang jelas.
4. Keanggotaan formal, status dan peran.
5.
Mempunyai keterikatan
format dan tata tertib yang harus ditaati.
Menurut
Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
·
Formalitas yaitu adanya perumusan
tertulis peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan,
tujuan, strategi, dan seterusnya.
·
Hierarkhi suatu pola kekuasaan
dan wewenang yang berbentuk piramida.
·
Besar dan Kompleks memiliki banyak anggota
sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal),
gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
·
Lamanya (duration) dengan menunjuk pada diri
bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang
dalam organisasi itu.
·
Adanya
komponen bisa dikatakan adanya susunan hieraki atasan dan bawaha.
Dari
beberapa pendapat ada pula yang mengatagorikan Ciri
Organisasi ke dalam bentuk pemahaman modern yaitu diantaranya :
·
Adanya prinsip atau
azas organisasi.
·
Kecenderungan
spesialisasi.
·
Unsur-unsur organisasi
lengkap.
·
penggunaan staf lebih
intensif.
·
Pengolahan data semakin
cepat.
·
Organisasi bertambah
besar.
UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Berkut ini adalah yang berhubungan dan digunakan dalam
unsur-unsur organisasi yaitu diantaranya :
1. Sebagai wadah
atau tempat untuk bekerja sama
Organisasi adalah suatu wadah atau tempat dimana orang-orang
dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
2.
Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama
juga merupaka proses kerja sama sedikitnya antar dua orang.Bila dijalankan, jika kerja sama tersebut di lakukan
dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dan mempunyai kemungkinan dilaksanakan dengan lebih
baik.
3.
Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing
orang atau pihak hubungan
satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel
pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan.
4.
Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi
seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik
akan cendrung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi
organisasi tidak baik.
Teori-teori Organisasi
A. Teori
Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep
tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh
para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya
terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku
tidak mengandung kreativitas
a) Teori
Birokrasi
Teori
ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit
of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional.
Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan
prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut
rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai
tujuan tersebut.
b) Teori
Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas
dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan
Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)
c) Manajemen
Ilmiah
Manajemen ilmiah (scientific management)
dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat
tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah
penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah
organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat
mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja
organisasi.
B. Teori
Neo Klasik
Teori neoklasik secara sederhana sebagai
teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik
dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan
pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai
bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik
mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan
bersama.
C. Teori
Organisasi Modern
Teori modern disebut juga sebagi analisa system pada
organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen.
Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan &
saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah
suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi
organisasi merupakan system terbuka.
Refensi
Bahan-Bahan
Jumat, 04 Oktober 2013
Senin, 14 Januari 2013
Makalah 4 SOCIAL ENGGINERING ( REKAYASA SOSIAL )
Mata Kuliah : Ilmu
Sosial Dasar Dasar
Dosen : Muhammad
Burhan Amin
Topik Penulisan Makalah
SOCIAL ENGINEERING (REKAYASA SOSIAL)
Kelas : 1-KA39
Tanggal
Penyerahan Makalah : 14 Januari 2013
Tanggal Upload
Makalah : 15 Januari 2013
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan
dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari
tim / pihak lain.
Apabila
terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100
untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama
Lengkap
|
Tanda
Tangan
|
18112110
|
MUHAYATI
|
|
Program Sarjana Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Social Engineering atau Rekayasa Sosial ”
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Ilmu Sosial Dasar.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Bekasi, Januari
2013
Muhayati
DAFTAR ISI
Pernyataan ............................................................................................................................ ii
Kata Pengantar...................................................................................................................... iii
Daftar isi ............................................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang...................................................................................................... 1
B.
Tujuan................................................................................................................... 2
C.
Sasaran.................................................................................................................. 2
BAB II PERMASALAHAN
1.
2.
A.
Kekuatan (Strength).............................................................................................. 4
B.
Kelemahan (Weakness)......................................................................................... 4
C.
Peluang (Opportunity)........................................................................................... 5
D.
Tantangan/Hambatan
(Threats)............................................................................. 5
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.
2.
3.
A.
Kesimpulan............................................................................................................ 7
B.
Rekomendasi......................................................................................................... 7
Referensi................................................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Hubungan manusia satu dengan manusia lainnya merupakan
kegiatan penting dalam kehidupan karena manusia adalah makhluk sosial yang
tidak bisa hidup sendiri, hubungan ini
menyebakan terjadinya interaksi sosial yang saling berkaitan antara satu
manusia dengan manusia lainnya. Interaksi sosial itu sendiri merupakan suatu fondasi dari hubungan yang
berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat.
Dengan adanya nilai
dan norma yang
berlaku, interaksi
sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai
– nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik.
Dalam interaksi sosial ini dapat di lakukan dengan tidak
baik oleh manusia yang tidak mengikuti aturan – aturan dan nilai – nilai dalam
masyarakat, seperti kegiatan Social
Engineering atau Rekayasa Sosial kepada manusia lainnya. Di anataranya
dengan menggunakan manipulasi psikologis, manipulasi psikologi adalah gaya dalam memengaruhi pengetahuan
sosial seseorang atau sekompok yang bertujuan untuk mengubah persepsi atau
perilaku orang atau kelompok secara licik, menipu, atau bahkan metode bisa
melalui sebuah strategi yang kasar guna
memajukan kepentingan sang manipulator, metode tersebut dapat berupa eksploitasi,
sampai dengan penyalahgunaan ilmu pengetahuan psikologi secara kasar, licik,
dan menipu.
Kegiataan Social
Engineering atau Rekaysa Sosial ini dapat mempengaruhi kehidupan manusia
baik itu dari segi negative maupun dari segi positif, dengan ini dapat
mempelajari apa yang sudah dan belum terjadi di kehidupan masyarakat ini.
B.
Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memberikan
penjelasan pengertian Social Engineering atau
Rekayasa Sosial di dalam dunia kehidupan masyarakat Indonesia baik dari segi
kehidupan perekonomian maupun dari segi kehidupan sosial. Dampak yang di akibatkan
dan cara penyelesaian dari kegiataan Social
Engineering atau Rekayasa Sosial yang di alami oleh masyarakat Indonesia.
Dan dalam pembuataan makalah ini untuk menuntaskan tugas
Ilmu Sosial Dasar yang telah di berikan dengan judul “ Social Engineering atau Rekayasa Sosial”
C.
Sasaran
A. Manusia
Pengetahuan dari berbagai kegiataan
dapat di terapkan oleh manusia itu sendiri serta pengalaman yang telah
dirasakan atau dialami oleh orang lain sebagai contoh yang dipelajari dengan
baik agar tidak terjadi kegiataan yang dapat merugikan dalam kehiduapan.
B.
Masyarakat
Di dalam kegiatan masyarakat perlu di
berikan penjelasan, pengertian serta contoh-contoh yang terjadi di masyarakat
mengenai Social Engeenering atau
Rekayasa Sosial, agar masyarakat paham mengetahui dan mempelajari dari
pengalaman yang terjadi di akibatkan oleh masalah itu sendiri
C.
Pemerintah
Negara dalam pemerintahannya harus
ikut serta melalui Departemen Keamanaan dan Komunikasi Informasi dapat membuat
suatu peraturan Undang – Undang Dasar mengenai kejahatan yang dilakukan oleh
manusia yang melakukan tindakan kriminal sebagai Social Engineering atau Rekayasa Sosial ini.
BAB II
PERMASALAHAN
Social Engineering atau Rekaya sosial adalah campur tangan atau seni memanipulasi
sebuah gerakan ilmiah dari visi ideal tertentu yang ditujukan untuk
mempengaruhi perubahan sosial, bisa berupa kebaikan maupun keburukan dan juga
bisa berupa kejujuran, bisa pula berupa kebohongan. Merupakan sebuah proses
yang direncanakan, dipetakan pelaksanaannya guna mengadakan perubahan struktur
dan kultur berbasis pada sosial masyarakat.
Menurut Dr
Jalaludin Rakhmat rekayasa sosial terjadi karena terdapat beberapa kesalahan
pemikiran manusia dalam memperlakukan masalah sosial yang disebut para ilmuwan
dengan sebutan intellectual cul-de-sac yang menggambarkan kebuntuan berpikir,
salah satu bentuk kesalahan pemikiran lainnya adalah permasalahan sosial yang
kerap dikait-kaitkan dengan mitos ataupun kepercayaan manusia akan suatu
gerakan abtrak ilusi yang tanpa disadari dapat merubah tatanan kehidupan
bermasyaratnya. Untuk itu perlu diadakannya rekayasa sosial agar
kesalahan-kesalahan berpikir seperti ini dapat diatasi sehingga masyarakat
dapat melihat permasalahan yang dihadapinya sebagai sesuatu yang konkrit.
Rekayasa sosial timbul akibat adanya sentimen
atas kondisi manusia, untuk itu perlu adanya perombakan yang dimulai dari cara
pandang atau paradigma manusia atas sebuah perubahan. dinamika sosial yang terjadi ditengah masyarakat, maka
kita akan dapati perubahan selalu berjalan seiring dengan dinamika itu.
Terdapat 2 macam Perubahan sosial yakni perubahan sosial yang tidak
direncanakan (unplanned social change) dan perubahan sosial yang
direncanakan (planned social change).
Ciri utama perubahan sosial yang tidak direncanakan yaitu terjadi secara terus
menerus dan perlahan-lahan tanpa ada yang mengarahkan dan merencanakan.
Perubahan model ini lebih sering merupakan
akibat perkembangan teknologi, pengetahuan dan globalisasi, perubahan yang
direncanakan adalah perubahan yang disengaja dan memiliki cara dan teknik
tertentu biasanya melalui rekayasa sosial atau yang biasa disebut Social Engineering. Selain itu perubahan
ini juga menentukan desain akhir dari proses perubahan yang dilakukan.
Karakter
khas dari social engineering adalah
pergerakan yang menginginkan adanya perubahan masyarakat menuju kondisi yang
lebih baik, karena ketika kita menetapkan akan mewujudkan masyarakat yang lebih
baik maka sesungguhnya kita telah menetapkan sebuah desain akhir dari proses
yang akan kita lakukan.
Analisis permasalahan Social Engineering (Rekayasa
Sosial) dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal
dilihat dari aspek :
1.
Kekuatan
( Strength)
A. Dapat
digunakan sebagai alat pengendari sosial
Gerakan
ilmiah menggeser cara pandang masyarakat kearah yang benar demi tercapainya
tujuan tertentu dalam pengendalian sosialnya.
B. Pemersatu bangsa Indonesia dengan Rekayasa Sosial
Rekaya
sosial merupakan alat yang mampu mengintegrasikan masyarakat, perubahan ataupun
mengendalikan stagnasi akibat keadaan yang telah memenui syarat sebagai
masyarakat yang sejahtera keadaan yang sama dan perasaan sepenanggunan pun
timbul karena hal tersebut.
C. Dapat
merubah pandangan seseorang
Merubah pandangan dapat di lakukan seseorang dalam
perubahan sosial yang di alaminya baik secara langsung maupun secara tidak
langsung, main set atau pandangan seseorang yang di peroleh dari rekayasa
sosial.
D. Meningkatkan
nilai seseorang menjadi yang lebih baik
Perubahan sosial yang terencana dapat merubah
bahakan meningkatkan nilai seseorang yang lebih baik dan tertur dalam
menjalankan kehidupan karena perubahan sosial memberikan dampak positif.
2.
Kelemahan
(Weakness)
A.
Kegiataan yang salah di gunakan oleh manusia yang ahli
dalam bidangnya.
Mengimplementasiakan suatu kegiatan pada suatu
kelompok yang menginginkan perubahan dengan dan untuk maksud kepentingan
peribadi merupakan tindak yang tidak baik.
B. Adanya
pengaruh dari budaya asing
Di era globarisasi ini pengaruh dari luar dapat
mudah masuk dan berkembang di dalam kehidupan sosial.
C. Perubahan
hukum dan aturan
Perubahan sosial menciptakan hukum dan aturan yang
baru di sadari maupun tidak dalam kehidupan sosial.
D. Kegiatan
yang di gunakan sebagai alat politik
Politik
yang bertujuan mengorganisir masyarakat untuk tujuan tertentu yang merupakan
rekayasa sosial.
3.
Peluang
(Opportunity)
A. Dapat
menciptakan rasa bangga hacker terhadap korban
Kepuasan hacker terhadap sesuatau yang di
dapatkannya dari korban menimbulkan rasa bangga dan percaya diri.
B. Pemanfaatan
lingkungan sekitar korban
Lingkungan sekitar korban adalah sumber manfaat yang
di ambil untuk menambah informasi korban.
C.
Penggunaan
internet sebagai media kejahatan
Media sosial yang banyak di gunakan menjadi tempat
yang mudah sekali untuk terjadinya kejahatan.
D. Keahliaan
yang diarahkan dalam bidang positif
Kemampuan yang dapat membuat nilai yang baik untuk
kehidupan masyarakat.
4.
Tantangan/Hambatan
(Threats)
A.
Kurangnya pendidkan
dan pengetahuan pada masyarakat
Pendidikan dan pengetahuan yang sidikit menjadikan manusia atau masyarakat
menyebabkan mudah sekali terjadinya kejahatan.
B.
Sedikit dan tidak
pedulinya lembaga luar maupun pemerintah
Tingkat kepedulian yang sedikit masih di alami oleh masyarakat dan tidak
adanya pelindungan hukum.
C.
Meningkatnya pemakaian
media sosial di internet
Masyarakat banyak menggunakan media sosial sebagai media untuk
berkomunikasi yang mudah dan simple dalam kehidupan.
D.
Kemajuan dalam bidang
ilmu teknologi
Perkembangan ilmu teknologi yang sangat cepat dan pesat memudahkan bagi
para pelaku untuk memanfaatkannya.
BAB III
KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
A.
Kesimpulan
Perubahan sosial yang direncanakan dan dilakukan karena munculnya
problem-problem sosial sebagai adanya perbedaan antara das sollen (yang
seharusnya) dengan das sein (yang nyata) merupakan pengertian Social Engineering atau Rekayasa Sosial.
Tindakan kolektif untuk memecahkan masalah sosial (collective action to
solve social problems). Biasanya ditandai
dengan perubahan bentuk dan fungsionalisasi kelompok, lembaga atau tatanan
sosial yang penting.
Pengetahuan,
informasi dan keterampilan yang baik dapat di terapkan kepada manusia maupun
dalam kelompok masyarakat agar dapat di ambil pengalaman dan informasi terhadap
perubahan sosial yang diinginkan dan baik untuk dijalankan di kehidupan
masyarakat saat ini maupun untuk kehidupan masa depan.
Dengan
rasa nasionalisme antara sesama akan menciptakan rasa saling menghargai dan
menghormati orang lain dengan baik, tidak adanya keinginan untuk melakukan
tindakan yang dapat merugikan orang lain, dengan hal ini dapat menjadi
pemersatu bangsa dan negara.
B.
Rekomendasi
1. Pemersatu bangsa Indonesia dengan Rekayasa Sosial yang
dapat di timbulkan dari segi positif yang di manfaatkan dan dapat diterpakan
dalam kehidupan saat ini maupun kehidupan masa depan untuk menciptakan negara
yang lebih baik.
2. Kegiataan yang salah di gunakan oleh
manusia yang ahli dalam bidangnya karena kurangnya
rasa saling menghargai dan menghormati orang lain, keahliaan yang di dapat
seharus nya untuk menolong orang lain bukan untuk merugikan yaitu dengan cara
menimbulkan rasa kepedulian terhadap sesema untuk kepentingan bersama.
3. Kemajuan
di bidang ilmu teknologi ini menjadi faktor negatif penggunaan internet sebagai media kejahatan,
dengan menerapkan faktor positif terhadap peluang yang di hasilkan IT ini dapat
meningkatakan manfaat secara baik untuk kehidupan.
4. Sedikit dan tidak pedulinya lembaga luar maupun pemerintah yang peduli
terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, penyebab terjadinya dan
meningkatnya perubahan sosial yang saat ini terjadi, menciptakan peraturan dan
hukum yang baru yang diciptakan
pemerintah dapat menekan dan mencegah terjadinya Rekayasa Sosial dalam
kehidupan masyarakat,
Referensi
Langganan:
Postingan (Atom)