Jumat, 18 Oktober 2013

CIRI-CIRI UNSUR DAN TEORI ORGANISASI

Ciri-Ciri Organisasi
1.     Mengutamakan Pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan bersama dan telah disepakati bersama.
2.      Rumusan batas-batas operasional dalam organisasi dan fungsi harus jelas dan tepat.
3.     Semua yang ada di dalam dan yang salng terkait memiliki identitas yang jelas.
4.     Keanggotaan  formal, status dan peran.
5.     Mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.

Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·        Formalitas yaitu adanya perumusan tertulis peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
·        Hierarkhi suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida.
·        Besar dan Kompleks memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
·        Lamanya (duration) dengan menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
·        Adanya komponen bisa dikatakan adanya susunan hieraki atasan dan bawaha.
 Dari beberapa pendapat ada pula yang mengatagorikan Ciri Organisasi ke dalam bentuk pemahaman modern yaitu diantaranya :
·        Adanya prinsip atau azas organisasi.
·        Kecenderungan spesialisasi.
·        Unsur-unsur organisasi lengkap.
·        penggunaan staf lebih intensif.
·        Pengolahan data semakin cepat.
·        Organisasi bertambah besar.

UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Berkut ini adalah yang berhubungan dan digunakan dalam unsur-unsur organisasi yaitu diantaranya :
1.      Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama
 Organisasi adalah  suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupaka proses kerja sama sedikitnya antar dua orang.Bila dijalankan, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dan mempunyai kemungkinan dilaksanakan dengan lebih baik.
3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan.
4. Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cendrung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik.
Teori-teori Organisasi
A. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)‏
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas
a)  Teori Birokrasi
          Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
b) Teori Administrasi
 Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)
c) Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.



B.   Teori Neo Klasik
Teori neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.
C.  Teori Organisasi Modern
Teori modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.

Refensi Bahan-Bahan

Senin, 14 Januari 2013

Makalah 4 SOCIAL ENGGINERING ( REKAYASA SOSIAL )




Mata Kuliah  :  Ilmu Sosial Dasar Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Penulisan Makalah

SOCIAL ENGINEERING (REKAYASA SOSIAL)

 


Kelas  :  1-KA39

Tanggal Penyerahan Makalah : 14 Januari 2013
Tanggal Upload Makalah  :  15 Januari 2013



 

P E R N Y A T A A N


Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
18112110
MUHAYATI








Program Sarjana Sistem Informasi


UNIVERSITAS GUNADARMA









KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Social Engineering atau Rekayasa Sosial ”
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Ilmu Sosial Dasar.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.







                                                                         Bekasi,  Januari 2013


                                                                                                               Muhayati



DAFTAR ISI

Pernyataan ............................................................................................................................ ii
Kata Pengantar...................................................................................................................... iii
Daftar isi ............................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
                  A.        Latar Belakang...................................................................................................... 1
                  B.        Tujuan................................................................................................................... 2
                  C.        Sasaran.................................................................................................................. 2
BAB II PERMASALAHAN
                 A.        Kekuatan (Strength).............................................................................................. 4
                  B.        Kelemahan (Weakness)......................................................................................... 4
                  C.        Peluang (Opportunity)........................................................................................... 5
                 D.        Tantangan/Hambatan (Threats)............................................................................. 5
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
                 A.        Kesimpulan............................................................................................................ 7
                  B.        Rekomendasi......................................................................................................... 7
Referensi................................................................................................................................ 9



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Hubungan manusia satu dengan manusia lainnya merupakan kegiatan penting dalam kehidupan karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri,  hubungan ini menyebakan terjadinya interaksi sosial yang saling berkaitan antara satu manusia dengan manusia lainnya.  Interaksi sosial itu sendiri  merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik.
Dalam interaksi sosial ini dapat di lakukan dengan tidak baik oleh manusia yang tidak mengikuti aturan – aturan dan nilai – nilai dalam masyarakat, seperti kegiatan Social Engineering atau Rekayasa Sosial kepada manusia lainnya. Di anataranya dengan menggunakan manipulasi psikologis, manipulasi psikologi adalah gaya dalam memengaruhi pengetahuan sosial seseorang atau sekompok yang bertujuan untuk mengubah persepsi atau perilaku orang atau kelompok secara licik, menipu, atau bahkan metode bisa melalui sebuah strategi yang kasar  guna memajukan kepentingan sang manipulator, metode tersebut dapat berupa eksploitasi, sampai dengan penyalahgunaan ilmu pengetahuan psikologi secara kasar, licik, dan menipu.
Kegiataan Social Engineering atau Rekaysa Sosial ini dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik itu dari segi negative maupun dari segi positif, dengan ini dapat mempelajari apa yang sudah dan belum terjadi di kehidupan masyarakat ini.




B.     Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan pengertian Social Engineering atau Rekayasa Sosial di dalam dunia kehidupan masyarakat Indonesia baik dari segi kehidupan perekonomian maupun dari segi kehidupan sosial. Dampak yang di akibatkan dan cara penyelesaian dari kegiataan Social Engineering atau Rekayasa Sosial yang di alami oleh masyarakat Indonesia.
Dan dalam pembuataan makalah ini untuk menuntaskan tugas Ilmu Sosial Dasar yang telah di berikan dengan judul “ Social Engineering atau Rekayasa Sosial”

C.    Sasaran
A.    Manusia
Pengetahuan dari berbagai kegiataan dapat di terapkan oleh manusia itu sendiri serta pengalaman yang telah dirasakan atau dialami oleh orang lain sebagai contoh yang dipelajari dengan baik agar tidak terjadi kegiataan yang dapat merugikan dalam kehiduapan.
B.     Masyarakat
Di dalam kegiatan masyarakat perlu di berikan penjelasan, pengertian serta contoh-contoh yang terjadi di masyarakat mengenai Social Engeenering atau Rekayasa Sosial, agar masyarakat paham mengetahui dan mempelajari dari pengalaman yang terjadi di akibatkan oleh masalah itu sendiri
C.     Pemerintah
Negara dalam pemerintahannya harus ikut serta melalui Departemen Keamanaan dan Komunikasi Informasi dapat membuat suatu peraturan Undang – Undang Dasar mengenai kejahatan yang dilakukan oleh manusia yang melakukan tindakan kriminal sebagai Social Engineering atau Rekayasa Sosial ini.



BAB II
PERMASALAHAN

Social Engineering atau Rekaya sosial adalah campur tangan atau seni memanipulasi sebuah gerakan ilmiah dari visi ideal tertentu yang ditujukan untuk mempengaruhi perubahan sosial, bisa berupa kebaikan maupun keburukan dan juga bisa berupa kejujuran, bisa pula berupa kebohongan. Merupakan sebuah proses yang direncanakan, dipetakan pelaksanaannya guna mengadakan perubahan struktur dan kultur berbasis pada sosial masyarakat.
            Menurut Dr Jalaludin Rakhmat rekayasa sosial terjadi karena terdapat beberapa kesalahan pemikiran manusia dalam memperlakukan masalah sosial yang disebut para ilmuwan dengan sebutan intellectual cul-de-sac yang menggambarkan kebuntuan berpikir, salah satu bentuk kesalahan pemikiran lainnya adalah permasalahan sosial yang kerap dikait-kaitkan dengan mitos ataupun kepercayaan manusia akan suatu gerakan abtrak ilusi yang tanpa disadari dapat merubah tatanan kehidupan bermasyaratnya. Untuk itu perlu diadakannya rekayasa sosial agar kesalahan-kesalahan berpikir seperti ini dapat diatasi sehingga masyarakat dapat melihat permasalahan yang dihadapinya sebagai sesuatu yang konkrit.
Rekayasa sosial timbul akibat adanya sentimen atas kondisi manusia, untuk itu perlu adanya perombakan yang dimulai dari cara pandang atau paradigma manusia atas sebuah perubahan. dinamika sosial yang terjadi ditengah masyarakat, maka kita akan dapati perubahan selalu berjalan seiring dengan dinamika itu. Terdapat 2 macam Perubahan sosial yakni perubahan sosial yang tidak direncanakan (unplanned social change) dan perubahan sosial yang direncanakan (planned social change). Ciri utama perubahan sosial yang tidak direncanakan yaitu terjadi secara terus menerus dan perlahan-lahan tanpa ada yang mengarahkan dan merencanakan.
Perubahan model ini lebih sering merupakan akibat perkembangan teknologi, pengetahuan dan globalisasi, perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang disengaja dan memiliki cara dan teknik tertentu biasanya melalui rekayasa sosial atau yang biasa disebut Social Engineering. Selain itu perubahan ini juga menentukan desain akhir dari proses perubahan yang dilakukan.
            Karakter khas dari social engineering adalah pergerakan yang menginginkan adanya perubahan masyarakat menuju kondisi yang lebih baik, karena ketika kita menetapkan akan mewujudkan masyarakat yang lebih baik maka sesungguhnya kita telah menetapkan sebuah desain akhir dari proses yang akan kita lakukan.
Analisis permasalahan Social Engineering (Rekayasa Sosial) dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :

1.      Kekuatan ( Strength)
A.    Dapat digunakan sebagai alat pengendari sosial
Gerakan ilmiah menggeser cara pandang masyarakat kearah yang benar demi tercapainya tujuan tertentu dalam pengendalian sosialnya.
B.     Pemersatu bangsa Indonesia dengan Rekayasa Sosial
Rekaya sosial merupakan alat yang mampu mengintegrasikan masyarakat, perubahan ataupun mengendalikan stagnasi akibat keadaan yang telah memenui syarat sebagai masyarakat yang sejahtera keadaan yang sama dan perasaan sepenanggunan pun timbul karena hal tersebut.
C.     Dapat merubah pandangan seseorang
Merubah pandangan dapat di lakukan seseorang dalam perubahan sosial yang di alaminya baik secara langsung maupun secara tidak langsung, main set atau pandangan seseorang yang di peroleh dari rekayasa sosial.
D.    Meningkatkan nilai seseorang menjadi yang lebih baik
Perubahan sosial yang terencana dapat merubah bahakan meningkatkan nilai seseorang yang lebih baik dan tertur dalam menjalankan kehidupan karena perubahan sosial memberikan dampak positif.

2.      Kelemahan (Weakness)       
A.    Kegiataan yang salah di gunakan oleh manusia yang ahli dalam bidangnya.
Mengimplementasiakan suatu kegiatan pada suatu kelompok yang menginginkan perubahan dengan dan untuk maksud kepentingan peribadi merupakan tindak yang tidak baik.



B.     Adanya pengaruh dari budaya asing
Di era globarisasi ini pengaruh dari luar dapat mudah masuk dan berkembang di dalam kehidupan sosial.
C.     Perubahan hukum dan aturan
Perubahan sosial menciptakan hukum dan aturan yang baru di sadari maupun tidak dalam kehidupan sosial.
D.    Kegiatan yang di gunakan sebagai alat politik
Politik yang bertujuan mengorganisir masyarakat untuk tujuan tertentu yang merupakan rekayasa sosial.

3.      Peluang (Opportunity)
A.    Dapat menciptakan rasa bangga hacker terhadap korban
Kepuasan hacker terhadap sesuatau yang di dapatkannya dari korban menimbulkan rasa bangga dan percaya diri.
B.     Pemanfaatan lingkungan sekitar korban
Lingkungan sekitar korban adalah sumber manfaat yang di ambil untuk menambah informasi korban.
C.     Penggunaan internet sebagai media kejahatan
Media sosial yang banyak di gunakan menjadi tempat yang mudah sekali untuk terjadinya kejahatan.
D.    Keahliaan yang diarahkan dalam bidang positif
Kemampuan yang dapat membuat nilai yang baik untuk kehidupan masyarakat.

4.      Tantangan/Hambatan (Threats)
A.    Kurangnya pendidkan dan pengetahuan pada masyarakat
Pendidikan dan pengetahuan yang sidikit menjadikan manusia atau masyarakat menyebabkan mudah sekali terjadinya kejahatan.
B.     Sedikit dan tidak pedulinya lembaga luar maupun pemerintah
Tingkat kepedulian yang sedikit masih di alami oleh masyarakat dan tidak adanya pelindungan hukum.
C.     Meningkatnya pemakaian media sosial di internet
Masyarakat banyak menggunakan media sosial sebagai media untuk berkomunikasi yang mudah dan simple dalam kehidupan.
D.    Kemajuan dalam bidang ilmu teknologi
Perkembangan ilmu teknologi yang sangat cepat dan pesat memudahkan bagi para pelaku untuk memanfaatkannya.


BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.        Kesimpulan
Perubahan sosial yang direncanakan dan dilakukan karena munculnya problem-problem sosial sebagai adanya perbedaan antara das sollen (yang seharusnya) dengan das sein (yang nyata) merupakan pengertian Social Engineering atau Rekayasa Sosial. Tindakan kolektif untuk memecahkan masalah sosial (collective action to solve social problems). Biasanya ditandai dengan perubahan bentuk dan fungsionalisasi kelompok, lembaga atau tatanan sosial yang penting. 
            Pengetahuan, informasi dan keterampilan yang baik dapat di terapkan kepada manusia maupun dalam kelompok masyarakat agar dapat di ambil pengalaman dan informasi terhadap perubahan sosial yang diinginkan dan baik untuk dijalankan di kehidupan masyarakat saat ini maupun untuk kehidupan masa depan.
            Dengan rasa nasionalisme antara sesama akan menciptakan rasa saling menghargai dan menghormati orang lain dengan baik, tidak adanya keinginan untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain, dengan hal ini dapat menjadi pemersatu bangsa dan negara.
B.     Rekomendasi

1.      Pemersatu bangsa Indonesia dengan Rekayasa Sosial yang dapat di timbulkan dari segi positif yang di manfaatkan dan dapat diterpakan dalam kehidupan saat ini maupun kehidupan masa depan untuk menciptakan negara yang lebih baik.
2.      Kegiataan yang salah di gunakan oleh manusia yang ahli dalam bidangnya karena kurangnya rasa saling menghargai dan menghormati orang lain, keahliaan yang di dapat seharus nya untuk menolong orang lain bukan untuk merugikan yaitu dengan cara menimbulkan rasa kepedulian terhadap sesema untuk kepentingan bersama.
3.      Kemajuan di bidang ilmu teknologi ini menjadi faktor negatif  penggunaan internet sebagai media kejahatan, dengan menerapkan faktor positif terhadap peluang yang di hasilkan IT ini dapat meningkatakan manfaat secara baik untuk kehidupan.


4.      Sedikit dan tidak pedulinya lembaga luar maupun pemerintah yang peduli terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, penyebab terjadinya dan meningkatnya perubahan sosial yang saat ini terjadi, menciptakan peraturan dan hukum yang baru yang diciptakan  pemerintah dapat menekan dan mencegah terjadinya Rekayasa Sosial dalam kehidupan masyarakat,





Referensi